BAB III SEMESTER 1
KELAS
VIII PRAKARYA
2020
BUDIDAYA TERNAK KESAYANGAN
Ternak yang ada saat ini bermula dari hewan-hewan yang liar. Manusia melakukan penjinakan (domestikasi ) karena adanya kepentingan terhadap hewan liar tersebut. Beberapa hewan dipelihara sebagai sumber bahan baku industri, hewan laboratorium, atau sebagai pembantu pekerjaan manusia. Hewan ternak juga dapat berfungsi sebagai hewan peliha raan karena ciri khas / keunikan yang dimilikinya. Suara yang unik, bulu yang halus dan indah, perilaku yang lucu, merupakan alasan seseorang memelihara ternak tersebut.
A. Jenis-Jenis Ternak Kesayangan
Ternak kesayangan dipelihara
masyarakat dengan alasan beragam, ada yang memelihara ternak karena keindahan
bulunya, karakter suaranya, dan kelucuan perilakunya. Banyak terdapat komunitas
atau perkumpulan pecinta hewan kesayangan di Indonesia.
Berikut contoh ternak kesayangan yang biasa dipelihara. :
1. Kelinci Hias
Kelinci merupakan ternak kecil
multiguna karena dapat dibudidayakan sebagai ternak penghasil daging, kulit,
dan untuk kepentingan berbagai pekerjaan di laboratorium. Angora dan Rex
merupakan dua jenis bangsa kelinci penghasil bulu, berwarna putih dengan wol
yang tumbuh panjang.
Kelinci mempunyai potensi biologis
yang tinggi karena dapat dikawinkan kapan saja setelah dewasa, waktu bunting pendek
(30-32 hari), beranak banyak (dalam satu tahun seekor induk kelinci dapat
melahirkan 6-8 kali, dengan jumlah anak per kelahiran 6-8 ekor). Jika akan
digunakan sebagai hewan kesayangan, sebaiknya untuk pemula disarankan membeli
kelinci berumur 2-4 bulan untuk memperkecil risiko kematian.
2. Hamster
Hamster merupakan hewan kecil yang
masuk dalam ordo Rodentia (hewan pengerat). Hamster berasal dari Timur Tengah
dan Eropa bagian tenggara. Sejak tahun 1930-an, hamster sudah dipelihara,
tetapi pada waktu itu hanya sebagai hewan percobaan di laboratorium.
Tubuh hamster dewasa memiliki panjang 7-10
cm, ada juga yang berukuran 18-20 cm. Hamster adalah hewan yang aktif pada
malam hari dan beristirahat pada siang hari (nokturnal). Terdapat 5 jenis
hamster di Indonesia dengan beberapa jenis hamster banyak dipelihara, yaitu:
hamster Siria, Champbell, Winter White, Roborovski, dan Cina.
3. Burung Merpati
Terdapat sekitar 200 jenis merpati
yang hidup di Eropa, Asia, dan Australia. Merpati yang hidup di negara-negara
di belahan bumi Selatan, terutama di Indonesia dan Papua Nugini, ukuran
tubuhnya lebih besar dan elegan. Jika dibandingkan dengan jenis merpati dari
negara lain panjang tubuh merpati dari wilayah ini bisa mencapai 75 – 85 cm.
Warna bulu merpati sangat beraneka ragam.
Ada yang berwarna ungu, biru laut, cokelat, putih, atau kombinasi dari beberapa
warna, dan tampak mengkilap. Secara umum, warna bulu burung merpati adalah
abu-abu, cokelat, hitam, atau putih. Khusus merpati jantan, bulunya lebih
tampak indah dan mengkilap, terutama pada bagian leher sampai kepala. Merpati
dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu merpati hias, pos, balap, dan
pedaging yang memiliki karakteristik yang berbeda.
4. Burung Icauan
Beberapa jenis burung kicauan yang
banyak dipelihara masyarakat Indonesia, antara lain murai batu/medan, love
bird, kenari, cucak hijau, kacer, poksai, anis, dan jalak. Pada habitat
aslinya, burung pengicau jantan biasanya hidup berkelompok terdiri atas 2-10
ekor.
B. Sarana Dan Teknik
Budidaya Ternak Kesayangan
Setiap jenis ternak kesayangan
membutuhkan sarana produksi budi daya yang berbeda-beda sebagai berikut :
Bahan yang diperlukan dalam sarana
budi daya ternak kesayangan, antara lain :
a. Hewan yang akan
dipelihara
Secara umum, pemilihan ternak
kesayangan yang baik harus memiliki kriteria, seperti: tubuh tegap, gerakannya
gesit dan lincah, bulu halus mengkilap dan tidak rontok, pandangan mata tajam,
nafsu makan baik, bagian kaki tidak bengkok.
1) Kelinci
Bibit kelinci yang baik untuk
dipelihara hendaknya berumur di atas 35 hari, atau sudah berumur 60 hari. Saat
di bawah umur 35 hari, anak kelinci masih membutuhkan susu dari induk dan rentan
terhadap kematian bibit.
2) Burung Kenari
Bakalan kenari yang berkualitas baik
memiliki ciri antara lain, tidak cacat fisik; berkepala besar; mata besar; dan
terlihat melotot; memiliki paruh yang berpangkal lurus; lebar, panjang, besar,
dan tebal; lubang hidung dekat dengan mata; sayap yang mengepit dan cengkeraman
kuat; leher panjang dan padat; nafsu makan tinggi; lincah; dan sering
berkicau/bersuara.
Pakan ternak adalah semua bahan yang
diberikan kepada ternak, berupa campuran berbagai macam bahan organik dan
anorganik untuk memenuhi kebutuhan zat makanan bagi pertumbuhan, perkembangan,
dan reproduksi. Setiap pakan yang diberikan harus mengandung nutrisi lengkap dengan
komposisi seimbang agar pemberian pakan efisien dan
sesuai dengan kebutuhan ternak tersebut.
Pakan yang diberikan pada ternak
kesayangan dapat berasal dari pakan alami dan buatan. Pakan alami berasal dari
lingkungan di sekitar contoh sayuran, buah-buahan, biji-bijian, serangga,
cacing, ulat, jangkrik, dan kroto. Pakan buatan umumnya berbentuk pelet.
Kegiatan budidaya kadang mengalami
kendala, salah satunya adalah serangan hama dan penyakit yang mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan budidaya. Obat-obatan dapat diberikan untuk pencegahan, maupun
penanggulangan hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis alami dan
buatan. Obat alami berasal dari ekstrak tumbuhan
(misalnya lidah buaya, daun pisang, atau daun pepaya).
Obat buatan berasal dari zat kimia yang dapat mematikan sumber penyakit.
Air sangat diperlukan untuk
melancarkan makanan dalam saluran pencernaan, terlebih lagi terkait dengan
produksi susu bagi induk yang sedang menyusui. Air harus memenuhi persyaratan
tertentu, agar ternak dapat tumbuh dengan baik. Pemberian air untuk ternak
sebaiknya diberikan ad libitum (tidak terbatas).
Alat-alat yang diperlukan sebagai sarana budi daya ternak kesayangan, antara lain: kandang, tempat minum, tempat pakan, timbangan, sprayer, dan pembersih kotoran.
C. Tahapan Budidaya
Ternak Kesayangan
Tujuan pemeliharaan ternak kesayangan
berbeda-beda, bergantung pada jenis ternaknya. Teknik yang perlu diperhatikan
dalam budi daya ternak kesayangan adalah pemeliharaan kandang, pemilihan bibit,
pola pemberian pakan, serta pencegahan hama penyakit.
1. Pemilihan Kandang
a) Kandang yang bersih dan nyaman sangat
penting dalam budidaya ternak kesayangan.
b) Kandang harus rutin dibersihkan untuk
menjaga kelembabannya minimal seminggu sekali.
c) Tempat pakan, minum, dan lantai
kandang yang terdapat dalam kandang juga harus rutin dibersihkan.
2. Pemilihan Bibit
a) Bibit ternak adalah ternak yang
mempunyai dan mewariskan sifat unggul serta memenuhi persyaratan tertentu untuk
dikembangbiakkan.
b) Pemilihan bibit yang baik dapat
diketahui dengan melakukan seleksi.
c) Calon Bibit yang dipilih adalah yang
memiliki bentuk tubuh seimbang dan tidak cacat.
3. Pemberian Makan
a) Pemberian pakan harus memperhatikan
jumlah kebutuhan, waktu pemberian, dan cara pemberian pakan.
b) Pakan untuk kelinci harus memiliki
porsi 80% tumbuhan hijau, dan 20% konsentrat.
c) Untuk jenis pakan hijauan, pastikan
harus dalam keadaan layu namun tidak busuk.
d) Proses pelayuan berguna untuk
mempertinggi serat kasar, juga untuk menghilangkan getah atau racun yang dapat
menimbulkan kejang-kejang dan diare.
e) Pakan tambahan (konsentrat) bisa diberikan
dalam bentuk pelet atau bekatul yang dicampur dengan sayuran.
4. Pencegahan Hama dan
Penyakit
Hal-hal yang perlu diperlukan dalam
pencegahan hama dan penyakit adalah sebagai berikut :
a. lahan yang hendak didirikan kandang
harus bebas dari penyakit menular,
b. kandang harus kuat, aman, nyaman, dan
bebas penyakit;
c. periksa kesehatan ternak yang baru
dibeli. Jika terdapat tanda-tanda kurang sehat, ternak dapat segera diobati;
d. jaga kandang dan lingkungannya agar
tidak lembab, dan bebas genangan air;
e. lakukan penyemprotan desinfektan, atau
proses penyucihamaan kandang dan lingkungan sekitarnya;
f. lakukan vaksinasi secara teratur.
1. Kelinci
1) Menentukan jenis ternak kesayangan
yang akan dibudidayakan.
2) Menentukan dan mempersiapkan kandang
yang akan digunakan untuk budidaya ternak kesayangan.
3) Menentukan jadwal kegiatan budidaya.
4) Menyiapkan kebutuhan sarana, alat, dan
bahan.
5) Menentukan tugas individu.
1) Bahan-bahan
a)
kelinci
umur 35 - 60 hari
b)
Pakan
hijauan dan konsentrat
c)
Obat-obatan
d)
Vitamin
atau probiotik
2) Alat-alat :
a)
Timbangan
b)
Tempat
makan dan minum
c)
Pembersih
kotoran
c. Proses Produksi
Ternak Kelinci
1) Siapkan kandang sesuai dengan jenis
kelinci yang akan dipelihara. Kelinci berukuran rata-rata dari 3,6 kg atau
lebih, membutuhkan kandang dengan panjang kurang lebih 1,2 meter, lebar 0,6
meter, dan tinggi 0,6 meter.
2) Berikan pakan dua kali sehari yaitu
pagi hari pukul 08.30 dan sore hari pukul 13.30. Air minum diberikan setiap
hari dalam jumlah tidak terbatas dan diganti setiap pagi dengan membersihkan
dahulu sisa air minum sebelumn ya.
3) Pisahkan kelinci jantan dan betina
ketika sudah memasuki masa puber/ siap kawin, masukkan ke dalam kandang satu
persatu. Umur betina siap kawin 5-6 bulan dan umur jantan siap kawin 6-7 bulan.
2. Hamster
Hamster merupakan binatang pengerat
yang disukai anak-anak karena bentuknya yang mini, gerakan lincah, dan
tingkahnya yang lucu. Berikut hal yang perlu dipersiapkan dan cara pemeliharaan
hamster.
a. Bahan
1) Hamster sehat yang akan dipelihara
2) Pemberian pakan yang sehat, seperti pellet,
kacang hijau, wortel, mentimun, selada, jagung, sawi putih, pepaya dan apel.
3) Obat-obatan dan bahan lainnya
Jenis
obat-obatan dan bahan lain yang bisa digunakan diantaranya adalah : obat anti
parasit, sampo, pewangi, dan pasir mandi.
Hamster merupakan salah satu hewan
kesayangan yang memiliki kemampuan pendengaran dan penciuman yang baik serta
senang bermain atau beraktifitas.
Berikut ini perlengkapan yang diperlukan dalam memelihara
hamster :
a)
Jenis
kandang hamster yang paling umum adalah kandang plastik, kandang kawat, kandang
akuarium, kandang baja, dan kandang buatan sendiri.
b)
Kandang
hamster harus merasa nyaman, dapat memfasilitasi hamster yang suka berlarian,
memiliki sirkulasi udara yang baik, dan bebas dari gangguan hewan peliharaan
lain seperti anjing dan kucing.
Lantai kandang hamster dapat menggunakan sekam atau
serbuk kayu yang kasar dan tidak terlalu halus dan sekam padi. Keuntungan
menggunakan serbuk kayu (zeloit) antara lain:
a)
Berfungsi
sebagai alas kandang agar hamster bisa lebih nyaman dan empuk.
b)
Sebagai
penghangat bagi hamster terutama di saat udara sedang dingin.
c)
Sebagai
bahan untuk membuat sarang
d)
Sebagai
penyerap kelembaban dan sangat berguna untuk menyerap air seni.
e)
Sebagai
tempat menaruh bayi hamster.
3) Tempat Pakan dan
Minum
4) Mainan
5) Alat kebersihan,
berupa rolling hamster, hamster bath, dan pasir pewangi
c. Tahapan Memelihara
Hamster
1) Memilih Hamster
Memilih hamster yang tepat perlu memperhatikan berikut
ini :
a)
Kesehatan
hamster
Hamster
yang sehat memiliki telinga yang bersih, anus yang bersih dan kering, perut
yang kecil dan bulat, dan tidak ada bagian kulit yang botak atau benjolan pada kulit
(kecuali kelenjar bau pada pahanya yang seringkali dikira sebagai luka atau kudis),
memiliki mata yang bening dan gigi yang sehat yang tidak tumbuh menumpuk atau melengkung.
b)
Tingkat
agresifitas hamster
Pilih
hamster yang mudah beradaptasi, hal ini dapat dilihat dari perilaku hamster
yang suka mengendus ketika kita memasukkan tangan ke dalam kandangnya, sedikit menggigit
tangan untuk mengetahui makanan atau bukan.
2) Proses Adaptasi
Hamster di Lingkungan Baru
Proses adaptasi awal dengan
menempatkan hamster ke dalam kandang yang diberikan penutup berupa kain tipis yang
terlihat samar dari luar, sehingga hamster dapat menjelajah dengan tenang dan
nyaman di rumah barunya. Setelah 3 hari proses adaptasi dengan membiarkan
hamster sendiri, saatnya mulai berteman dengan hamster.
3) Pemeliharaan Hamster
dengan Pemberian Pakan dan Minum
Hamster diberi makanan pokok yang
dicampur seperti pelet sebagai makanan utama untuk hamster, dan campuran biji-bijian
sebagai makanan tambahan. Air bersih yang segar harus selalu tersedia.
Penambahan vitamin ke dalam air minum dapat dilakukan agar berpengaruh baik
bagi hamster.
Beberapa jenis buah dan sayuran dapat
diberikan untuk hamster sebagai camilan seperti buah apel, pisang, avokad
(tidak berbiji), mangga, semangka, pepaya, wortel, brokoli, mentimun, jagung,
kacang hijau, paprika, selada, seledri, kubis daun, sawi, dan beberapa jenis
sayuran dan buah-buahan lain.
4) Perawatan Kandang
Hamster
Kandang harus dibersihkan minimal
seminggu sekali dengan cara memindahkan hamster dan membuang serbuk-serbuk kayu
serta makanan yang disimpan hamster.
Berikut hal yang harus diperhatikan
saat membersihkan kandang :
a)
Tempatkan
hamster di dalam bola hamster atau di area bermainnya
b)
Gunakan
sabun pencuci khusus kandang hewan.
c)
Bilas
kandang setelah dibersihkan dan pastikan kandang benar-benar kering (air telah
menguap) dan tidak ada sisa larutan pencuci yang menempel pada bagian-bagian
d)
kandang.
e)
Gantilah
alas kandang yang lama dengan yang baru dengan sedikit mencampurkan serbuk kayu
yang lama di dalam kandang mereka yang sudah bersih.
5) Pemeriksaan
Kesehatan.
Kesehatan hamster dapat dilihat dari keadaan jenis kotorannya. Kotoran yang lembut menandakan hamster terkena diare. Ketiadaan kotoran dalam kandang menandakan hamster mengalami konstipasi/sembelit (penyakit penyumbatan usus).