BAB III SEMESTER 1
KELAS IX PRAKARYA
2020
BUDIDAYA
IKAN KONSUMSI
Pengembangan perikanan budidaya
disesuaikan dengan kondisi grafis wilayah setempat. Pada daerah dataran tinggi
dan rendah dibudidayakan ikan air tawar. Budidaya ikan air payau dikembangkan
pada daerah pantai, muara sungai atau rawa payau. Budidaya ikan laut
dikembangkan pada daerah laut yang terlindungi ombak dan gelombang seperti
teluk, selat, dan perairan dangkal.
Budidaya ikan dimaksudkan untuk
menyediakan ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber protein selaian dari
kegiatan penangkapan. Ikan konsumsi adalah ikan yang dibudidayakan untuk tujuan
sumber pangan atau konsumsi. Contoh ikan konsumsi yang dibudidayakan antara
lain: lele, gurami, bawar, nila, belut, kerapu, dan bandeng.
A.
Komiditas Ikan Konsumsi
Budidaya pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk
mendapatkan ikan siap konsumsi atau ukuran yang diinginkan konsumen. Berikut
penjelasan deskriptif dan karakteristik ikan konsumsi air tawar, payau dan laut
yang dapat dibudidayakan.
1.
Ikan Air Tawar
Budidaya pembesaran ikan air tawar didominasi oleh ikan
mas, lele, patin, nila dan gurami. Jenis ikan tersebut banyak dikonsumsi
masyarakat Indonesia juga banyak dikembangkan jenis ikan lain seperti belut dan
nilam.
a. Ikan Mas
Ikan mas (Cyprinus carpio L) merupakan
jenis ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir diseluruh Indonesia. Nama ikan
mas mempunyai sebutan berbeda di tiap daerah. Ikan mas, tombro, masmasan (jawa
tengah dan jawa timur), ikan rayo atau ikan ameh (Sumatra Barat).
Adapun karakateristik ikan mas ini diantaranya :
1) Ikan mas berbadan agak memanjang pipih
kesamping dan lunak
2) menyukai habitat air yang tidak
terlalu dalam dan deras, seperti di pinggiran sungai atau danau
3) ketinggian sampai 600 meter dpl (di
atas permukaan laut).
4) Makanan ikan mas antara lain, tumbuhan
air, binatang renik.
5) Pemijahan ikan mas dapat dilakukan
sepanjang tahun tidak tergantung musim
6) Pembenihan ikan mas biasa dilakukan,
selama 2-3 minggu untuk benih siap didederkan.
7) Pembesaran ikan mas dilakuan saat
benih sudah berukuran 5-8 cm yang berasal dari hasil pendederan
8) Pembesaran ikan mas dilakukan 3-4
bulan, sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan panen.
b. Ikan Nila
Ikan nila (Oreochromis nilotica)
merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia.
Ikan ini memiliki berbagai keunggulan, dengan varietas unggul yang dihasilkan
antara lain, nila merah, nila gift, nila gesitt, nila nirwana.
Adapun karakateristik ikan Nila ini diantaranya :
1) Bentuk badan ikan nila pipih ke
samping memanjang, warna tubuh umumnya putih
1) kehitaman dan merah sehingga dikenal
sebagai nila hitam dan nila merah.
2) dapat dibudidayakan di dataran rendah
sampai pada ketinggian 1.000 meter dpl.
3) Makanan nila berupa plankton, dan
tumbuh-tumbuhan lunak seperti hydrilla, dan ganggang sutera.
4) pemeliharaan, nilai dapat diberi
makanan tambahan berupa pellet sebanyak 2-4% dari bobot biomassa ikan dan
diberikan 3-5 kali sehari.
5) Benih nila yang digunakan untuk
pembesaran sebaiknya yang telah mencapai ukuran 8-12 cm.
6) Kedalaman air untuk kolam pembesaran
80 – 100 cm.
7) Ikan nila dipelihara selama 4-5 bulan
sehingga mencapai ukuran konsumsi 400-600 gram/ekor.
c. Ikan Lele
Ikan Lele merupakan salah satu jenis
ikan Clarias.dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik dan di
kenal jenis ikan yang unik. Secara ilmiah terdiri dari banyak spesies. Tidak
mengherankan pula apabila lele di Nusantara mempunyai banyak nama daerah.
Antara lain:
ikan kalang (Sumatra Barat), ikan maut (Gayo), ikan
seungko (Aceh), ikan sibakut (Karo), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan
keling (Makassar), ikan cepi (Sulawesi Selatan), ikan lele atau lindi (Jawa
Tengah) atau ikan keli (Malaysia), ikan 'keli' untuk lele yang tidak berpatil
sedangkan disebut 'penang' untuk yang memiliki patil (Kalimantan Timur).
Adapun karakateristik ikan lele ini diantaranya :
1) Lele mempunyai bentuk yang memanjang
berkulit licin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung/ terminal dengan
empat pasang sungut, sirip ekor
1) dan perut membundar.
2) mempunyai senjata yang sangat ampuh dan
berbisa berupa sepasang patil yang berada di sebelah depan sirip dada.
3) dapat hidup di semua perairan air
tawar, di sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau, waduk, rawa,
serta genangan kecil
4) mempunyai alat pernapasan tambahan
yang disebut labirin, terletak di bagian depan rongga insang yang memungkinkan
mengambil oksigen langsung dari udara
5) Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu
air, jentik-jentik (larva), dan siput kecil.
6) Pertumbuhan lele agak lambat apabila
suhu tempat hidupnya terlalu dingin.
7) Lele dipanen pada umur 3-4 bulan
dengan barat rata-rata 200 gram/ekor.
d. Ikan Patin
Patin (Pangasius. sp) termasuk
kelompok ikan catfish yang dapat hidup di perairan dengan kandungan oksigen
relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap pakan buatan serta memiliki
pertumbuhan yang cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran besar.
Adapun karakteristik dari ikan patin adalah :
1) Warna tubuh ikan patin bagian punggung
keabu-abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih keperak-perakan, ukuran kepala
relatif kecil dengan mulut terletak diujung agak ke bawah
2) Pada mulut patin terdapat dua pasang
sungut (kumis) pendek yang berfungsi sebagai peraba.
3) Pada sirip punggung terdapat 1
jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada
juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah menjadi patil.
4) patin makan ikan-ikan kecil, cacing,
serangga, biji-bijian, tumbuh- tumbuhan, rumput-rumputan dan udang kecil.
e. Ikan Gurame
Gurame (Osphyrenemus gouramy)
dikalangan pecinta menu masakan dikenal sebagai „ikan mewah‟ dengan harga jual
tinggi dan citarasanya yang tinggi. Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa, Kalimantan,
dan Sumatra. Sebutan ikan gurami beragam di setiap daerah yakni gurami atau
gurami di Jawa, kalau atau kaloi (Sumatra), dan kala atau kalui (Kalimantan).
Adapun karakteristik dari ikan Gurame adalah :
1) Bentuk tubuh gurami agak panjang,
tinggi dan pipih ke samping dengan panjang maksimum 65 cm.
2) mudah berkembang di dataran rendah
dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya mulai dari 0-800 dpl dan
suhu 24-28 0C.
3) peka terhadap suhu rendah, sehingga
tidak produktif di suhu rendah.
4) memijah pada umur 2-3 tahun,
produktivitas telur meningkat di musim kemarau.
5) menyukai perairan yang jernih, tenang,
dan tidak banyak mengandung lumpur.
6) Makanan yang diperlukan gurami adalah tumbuhan
azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan tambahan berupa pellet.
7) Pembesaran ikan gurami menggunakan
benih dengan berat minimum 100 – 500 gram per ekor
8) Waktu yang diperlukan untuk mencapai
ukuran konsumsi adalah 500 g/ekor pada selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1
kg/ekor membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.
2.
Ikan Air Payau
Jenis ikan air payau yang biasa
dikembangkan dengan deskripsi karakteristik adalah sebagai berikut.
a. Bandeng
Bandeng (Chanos chanos) merupakan ikan air payau yang
cukup terkenal dan mudah
didapatkan.
Karakteristik jenis ikan Bandeng ini adalah :
1) memiliki badan memanjang seperti
torpedo dengan sirip ekor bercabang sebagai tanda tergolong ikan perenang
cepat.
2) Kepala bandeng tidak bersisik, mulut
kecil terletak di ujung rahang tanpa gigi, dan lubang hidung terletak di depan
mata.
3) digolongkan jenis ikan herbivora
karena memakan tumbuh-tumbuhan yang berupa plankton.
4) Benih ukuran berat rata-rata 50g/ekor
atau panjang 7-10 cm dapat ditebar 500 ekor/m3
5) Ukuran konsumsi akan mencapai berat
rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan.
b. Udang Windu
Udang windu merupakan jenis udang
konsumsi air payau, badan beruas berjumlah 13 dan seluruh tubuh ditutupi oleh
kerangka luar yang disebut eksoskeleton.
Adapun karakteristik dari udang windu adalah :
1) Udang windu aktif bergerak dan mencari
makan pada suasana yang gelap atau redup.
2) mempunyai sifat kanibal, yaitu
memangsa sesama jenis yang lemah kondisinya.
3) berganti kulit secara periodik, udang
muda lebih sering ganti kulit dibandingkan udang dewasa.
4) menyukai kumpulan berbagai jenis
ganggang dan binatang renik di dasar tambak sebagai makanannya, seperti cacing
kecil, larva serangga, larva kerang dan ganggang.
5) cara makan udang yang tergolong
lambat.
3.
Ikan Air Laut
Budidaya pembesaran ikan air laut yang
biasa dikembangkan adalah :
a. Ikan Kakap Putih
(Lates Calcarifer)
Ikan Kakap putih adalah ikan laut yang
mempunyai toleransi hidup yang cukup besar terhadap kadar garam dan merupakan
ikan katadromous (dibesarkan di air dan kawin di air laut). Sifat-sifat inilah
yang menyebabkan ikan kakap putih dapat dibudidayakan di laut, tambak maupun
air tawar.
Adapun karakteristik dari ikan kakap adalah :
1) kakap putih mempunyai badan memanjang,
gepeng dan batang sirip ekor lebar, mata berwarna merah cemerlang, mulut lebar
sedikit serong dengan geligi halus.
2) Badan atas penutup insang terdapat
lubang kuping begerigi, sirip punggung berjari-jari keras 3 dan lemah 7-8 serta
memiliki bentuk sirip ekor bulat.
3) Pakan yang digunakan adalah ikan
rucah(trash fish).
4) Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70
gram/ekor dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara dalam keramba dengan
kepadatan penebaran 50 ekor/ m3.
5) Pembesaran dilakukan selama 5-6 bulan
dan selama dilakukan pengelolaan terhadap kebersihan keramba secara rutin dan pengontrolan
terhadap ikan secara berkala untuk menghindari sifat kanibalisme.
6) Pemanenan dilakukan setelah ikan
mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor dengan membutuhkan waktu 5-6 bulan.
b.
Ikan Kerapu
Ikan Kerapu (Epinephelus sp) umumnya dikenal
dengan istilah “groupers” dan merupakan salah satu komoditas perikanan dengan
peluang di pasar domestik maupun internasional dan memiliki nilai jual sangat
tinggi.
Adapun karakteristik dari ikan Kerapu adalah :
1) Bentuk tubuh kerapu agak rendah,
moncong panjang memipih dan menajam, gigi pada bagian sisi dentary 3 atau 4
baris, terdapat bintik putih coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam
pada bagian dorsal dan poterior.
2) Habitat benih ikan kerapu macan adalah
pantai yang ditumbuhi algae jenis reticulata dan Gracilaria sp.
3) Pada tahap dewasa, kerapu hidup di
perairan yang lebih dalam dengan dasar perairan pasir berlumpur.
4) Pakan yang paling disukai yaitu
krustaceae (rebon, dogol dan krosok), juga jenis ikan-ikan kecil(tembang, teri
dan belanak).
5) pertumbuhan kerapu bebek bisa mencapai
1-1,3 gram/hari sedangkan kerapu macan 2,5-3 gram/ hari.
6) Kerapu bebek yang dipelihara dengan berat
awal 1,3 gram dan panjang total 4cm akan mencapai berat antara 400- 500 gram
selama 12-14 bulan, sedangkan kerapu macan dapat dipanen pada bulan ke 7 dengan
berat kurang lebih 500 gram.
Memijah : proses atau cara melepaskan telur dan sperma
untuk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar