BAB IV SEMESTER 1
KELAS IX PRAKARYA
2020
BAB
IV
Pengolahan Hasil Peternakan dan Perikanan
PENGOLAHAN BAHAN PANGAN
HASIL PETERNAKAN DAN PERIKANAN
Sumber pangan hewani yang meluputi
hasil peternakan dan perikanan serta produk-produk olahan yang bahan dasarnya
berasal dari hewan memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Pengolahan bahan pangan hewani
bertujuan untuk memperlambat kerusakan yang diakibatkan reaksi biokimiawi serta
menghasilkan produk olahan yang secara sensorik (aroma, rasa, dan tekstur)
memiliki bentuk yang menarik dan bernilai gizi tinggi.
Bahan pangan hasil peternakan dan
perikanan berupa berupa beragam jenis ikan, udang, cumi dan rumput laut,
daging, telur dan susu yang masih mentah memiliki kandungan air yang tinggi
sehingga dapat membuat bahan pangan tersebut menjadi mudah dan cepat rusak.
Oleh karena itu harus dilakukan pengolahan bahan tersebut dilakukan berupa
pengawetan dengan cara pembekuan, pengeringan, pengasapan dan curring.
A. Pengolahan Hasil Peternakan dan Perikanan Menjadi
Makanan Siap Saji
Hewan ternaK penghasil daging, telur
dan susu serta berbagai jenis ikan, udang, cumi-cumi, rumput laut, banyak
dibudidayakan di Indonesia, tetapi saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan
penduduk Indonesia.
Beberapa spesien ikan sudah dapat
dibudidayakan sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan ikan, namun
ada jenis ikan yang belum dibudidayakan seperti ikan salmon yang banyak diimpor
dari Amerika. Beberapa jenis udang yang dapat dimakan, saat ini juga sudah
banyak dibudidayakan. Dan jenis cumi- cumi, yang biasa dikonsumsi oleh manusia
adalah jenis Loligo Pealel, yang tersebar di perairan Laut Tengah, Asia Timur,
dan sepanjang pantai timur Amerika.
Sebagai sumber olahan pangan,
berdasarkan warna dasar bahan pangan, daging dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
daging berwarna putih dan daging merah. Daging berwarna putih biasanya lebih
cenderung berasal dari unggas contohnya ayam, sedangkan daging berwarna merah
berasal dari hewan berkaki empat seperti sapi, kerbau, kambing, dan babi.
1. Jenis Ikan, Udang,
Cumi-Cumi, Rumput Laut, Daging, Telur dan Susu.
a. Ikan
Ikan yang banyak hidup di Indonesia berdasarkan
ekologinya terbagi menjadi 3, yaitu perairan tawar, perairan payau, dan
perairan laut.
1) Ikan Air Tawar
Ikan perairan tawar adalah ikan yang
menghabiskan sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan
danau. Jenis-jenis ikan air tawar sebagai bahan pangan adalah ikan lele, mas, gurame,
dan sebagainya.
a) Ikan Lele
Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang berwarna abu-abu
sampai kehitaman, kulitnya licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “kumis”
yang panjang yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.
Contoh hasil pengolahan ikan lele berupa: pecel lele
(salah satu hidangan khas Lamongan), abon lele, keripik kulit.
b) Ikan Mas
Bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut
terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat
dua pasang sungut berukuran pendek. Ikan mas dapat dibuat aneka masakan
seperti: pepes ikan mas dan pesmol Ikan Bawal
Bawal sering juga ditemukan beriringan
di dasar perairan. Dari arah samping tubuh, bawal tampak membulat (oval).
Bagian tubuh ikan bawal berwarna kuning kemerahan.
Contoh hasil pengolahan ikan bawal berupa: bawal asam
manis dan ikan bawal bakar.
2) Ikan Air payau
Ikan periran payau adalah ikan yang
hidupnya di perairan payau, dimana perairan payau merupakan pencampuran antara
perairan tawar dan perairan laut seperti muara. Kadar garam dalam perairan
tersebut berkisar 5-29 ppm.
a) Ikan Bandeng
IKan bandeng memiliki tubuh memanjang
agak gepeng, warna hitam kehijauan dan keperakan dibagian sisi. Hasil olahan
yang terkenal dari ikan bandeng adalah bandeng presto, yaitu ikan bandeng yang
dimasak dengan cara dikukus atau direbus. Selain Ikan Bandeng Presto yang
merupakan ciri khas Kota Semarang, ada juga Sate Bandeng yang terkenal dari
Banten.
b) Ikan Kakap
Ikan kakap ada yang berwarna putih dan
ada yang berwarna merah. Ikan kakap putih adalah ikan yang mempunyai toleransi
yang cukup besar terhadap kadar garam. Ikan kakap memiliki warna merah cemerlang,
mulut lebar, sedikit serong dengan geligi halus, bagian atas penutup insang
terdapat lubang kuping bergerigi. Ikan kakap ini merupakan ikan yang banyak
digunakan dalam pembuatan olah ikan frozen food seperti otak-otak, siomay, kaki
naga, dan nugget.
3) Ikan Perairan Laut
Ikan perairan laut adalah ikan yang
hidup di laut dengan salinitas di atas 30 ppm. Ikan laut sangatlah banyak jenis
dan ukurannya, dari mulai ukuran terkecil sampai ukuran yang besar.
a) Ikan Tuna
Ikan tuna (ikan perenang) tertutup
oleh sisik- sisik kecil, berwarna biru tua dan agak gelap pada bagian atas
tubuhnya, sebagian besar memiliki sirip tambahan yang berwarna kuning cerah
dengan pinggiran berwarna gelap. Hasil olahan ikan tuna berupa fillet ikan,
steak tuna, pengalengan ikan tuna dan sebagainya.
b) Ikan Tenggiri
Ikan tenggiri memiliki tubuh memanjang
dan pipih, bersisik kecil dan tipis dengan warna tubuh belang-belang biru
gelap. Ikan tenggiri bermulut besar dengan taring yang tajam, hidup bergerombol
dengan tidak jauh dari pantai. Ukuran ikan tenggiri bisa mencapai 1 – 2,2
meter. Hasil olahan dari ikan tenggiri berupa siomay, kerupuk, bakso, pempek, dan
sebagainya.
c) Ikan Kembung
Ikan kembung memiliki warna biru
kehijauan di bagian atas dan bagian bawah berwarna putih kekuningan. Dua baris
totol-totol hitam pada punggung, satu totol hitam dekat sirip dada. Bagian warna
gelap memanjang di atas garis rusuk, dua ban warna keemasan di bawah garis
rusuk. Sirip punggung abu-abu kekuningan. Sirip ekor dan dada kekuningan.
Sirip-sirip lain bening kekuningan. Biasa ikan kembung diolah dengan cara di
goreng, bumbu balado, bumbu kuning dan bisa juga diolah menjadi ikan kembung
tanpa duri.
d) Udang
Udang adalah binatang yang hidup diperairan
yang dapat ditemukan dihampir semua genangan air yang berukuran besar, apakah
itu air tawar, air payau atau air asin Hewan ini hanya bertelur di habitat
laut, setalah menjadi dewasa udang betina mampu menelurkan 50.000 hingga 1 juta
telur dan akan menetas setelah 24 jam menjadi larva (nauplius). Udang biasa
diolah dengan teknik direbus, digoreng, dipanggang/bakar. Dan olahan yang
sangat sederhana hanya di rebus atau digoreng saja yang dimakan dengan colekkan
sambau atau diolah menjadi makanan setengah jadi seperti kerupuk udang.
Udang memiliki jenis yang banyak, diantaranya adalah :
1) Udang Jerbung
(Penaeus Merguiensis)
Udang ini disebut juga udang putih
“White Shrimp” dengan ciri-ciri antara lain kulitnya putih dan licin, warna putih
kekuningan dengan bintik hijau ada pula yang berwarna kuning kemerahan.
Jenis udang ini diantaranya : udang peci, udang bamboo
dan udang banana.
2) Udang Flower
Udang Flower berwanra hijau kehitaman
dengan garis melintang coklat, kulit kakinya berwarna agak kemerahan. Corak
warnanya seperti bunga.
3) Udang
Windu/Pacet/Tiger (Penaeus Monodon)
Udang windu berkulit tebal dan keras,
dengan garis melintang agak gelap, ada juga yang berwarna kemerah-merahan
dengan garis melintang coklat kemerahan
4) Udang
Cokong/Tokal/Galah/Fresh Water (Macrobrachhium sp)
Udang ini termasuk jenis udang air
tawar dan memiliki berbagai macam warna, ada yang hijau kebiruan, hijau kecoklatan
dan bercak seperti udang windu tetapi bentuknya lebih bulat.
5) Udang Dogol
(Metapenaeus Moonoceros)
Udang dogol berkulit tebal dan karas.
Berwarna merah muda agak kekuningan, ada juga yang berwarna kuning kehijauan
disebut yellow white shrimp.
6) Udang Kucing (Cat
Prawn)
Jenis udang ini berukuran kecil, yang
terbesar berukuran 31-40 ekor/lb. Berwarna hijau dengan garis-garis melintang
kuning dan putih. Ada pula yang berwarna kuning dengan garis melintang coklat dan
putih pada bagian atasnya.
7) Udang Barong
Udang barong disebut juga Lobster,
udang ini dapat mencapai ukuran yang sangat besar yaitu 2 kg. Kulitnya cukup
keras berwarna coklat kemerahan, hitam, hitam kemerahan, dan hijau.
8) Udang Rebon
Udang ini berukuran kecil-kecil dan
berwarna kemerah-merahan. Udang ini biasanya disebut ikan teri.
e) Cumi-Cumi
Cumi-cumi adalah kelompok hewan jenis
moluska yang hidup dilaut. Bentuk cumi-cumi adalah silinder kerucut memanjang
dengan warna bening kaca transparan disertai warna warni lainnya (ungu, merah
atau kuning) sesuai kamuflase tempat cumi-cumi tinggal.
Cumi-cumi dapat diolah dengan teknik
direbus, digoreng, dipanggang atau dibakar. Olahan cumi-cumi antara lain adalah
cumi-cumi panggang, cumi-cumi goreng tepung, cumi-cumi saus lada hitam,
cumi-cumi sambal balado, dan dapat juga diolah menjadi olahan awetan atau
setengah jadi yaitu cumi-cumi asin dan kerupuk cumi.
Ikan
cumi-cumi memiliki 3 macam jenis, diantaranya :
1) Cumi-cumi Sotong
Cumi-cumi sotong adalah sebutan untuk
cumi-cumi biasa yang memiliki ukuran tubuh besar dan panjang, dapat mencapai
garis tengah lebih dari 5 cm serta panjang tubuh antara 20 – 30 cm. Cumi-cumi
ini memiliki bentuk agak panjang dan mengerucut pada ujungnya dan hidup pada
kedalaman air laut di atas 10 meter. Jenis ini paling banyak disukai orang
karena rasanya sangat lezat walaupun dimasak dengan teknik yang sangat
sederhana.
2) Cumi-cumi Karang /
Kadut
Cumi-cumi karang atau disebut juga
cumi-cumi kadut memiliki bentuk tubuh hampir sama dengan cumi-cumi biasa, hanya
saja jenis ini lebih besar dan pipih serta berwarna sedikit lebih gelap dan
memiliki ciri khas yaitu sebuah botak/cangkang dalam punggung badannya yang disebut
thothok.
3) Cumi-cumi Blakutak
Cumi-cumi blakutak memiliki ukuran
tubuh yang berbeda dari cumi- cumi pada umumnya. Postur tubuhnya lebih pendek,
melebar dan memiliki tulang punggung yang keras.
f) Rumput Laut
Rumput laut adalah alga makroskospik
yang hidup di perairan layaknya alga lainnya. Rumput laut tidak memiliki akar,
batang, dan daun sejati. Seluruh bagian rumput laut di sebut talus (thallus).
Kandungan gizi beberapa jenis hasil
perikanan konsumsi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
b. Daging
Dibawah ini akan dijelaskan beberapa jenis daging yang
banyak di konsumsi oleh masyarakat.
1) Daging Ayam
Daging ayam merupakan daging yang kaya
akan kandungan vitamin (vitamin A dan berbagai vitamin B) serta beragam mineral
(tembaga, zat besi, kalsium, fosfor, kalium dan zinc). Berdasarkan jenis ayam
yang dibudi-dayakan, ayam dibedakan menjadi 2, yaitu ayam kampung dan ayam
broiler/ayam negeri.
a) Ayam Kampung
Ayam kampung disukai orang karena
dagingnya yang kenyal dan tidak berlemak sebagaimana ayam broiler. Berbagai
masakan Indonesia banyak yang tetap menggunakan ayam kampung karena dagingnya tahan
pengolahan (tidak mudah hancur saat diolah). Keunggulan ayam kampung memiliki
kandungan nutrisi yang lebih tinggi, yaitu memiliki 19 jenis protein dan asam
amino yang tinggi.
b) Ayam Broiler
Ayam ini merupakan ayam unggulan
karena hasil persilangan dari ras-ras ayam yang memiliki produktivitas tinggi.
Hanya dalam waktu 5-6 minggu, ayam ini sudah bisa dipanen. Selain rasa yang berbeda
kandungan lemak pada ayam broiler lebih tinggi dari ayam. Agar ayam broiler
berkurang kadar lemaknya, ketika mengolah, dapat dibuang kulitnya sebelum
dimasak atau tidak memakan bagian kulitnya.
2) Daging Sapi
Daging sapi berwarna merah. Bagian
tubuh hewan ternak sapi yang memiliki daging terbanyak adalah bagian paha depan
dan paha belakang. Bagian kepala, leher, tungkai, dan ekor termasuk bagian
moncong (hidung/cingur) dan lidah juga diambil dagingnya, tetapi tidak sebanyak
bagian paha. Selain direbus, digoreng, atau dibakar, daging sapi dapat diolah
menjadi aneka ragam olahan seperti, rendang, semur, bakso, abon, dendeng, sosis
dan salami, serta kornet.
3) Daging Kerbau
Daging kerbau ciri khas berwarna merah
agak gelap, memiliki tekstur serat yang lebih kasar dibandingkan dengan daging
sapi. Kandungan lemak daging kerbau relatif rendah daripada daging sapi. Daging
kerbau dikonsumsi oleh sebagian besar penduduk di Asia Selatan dan Asia
Tenggara, tempat asal hewan ini. Pengolahan daging kerbau biasanya sama dengan
pengolahan daging sapi.
4) Daging Kambing
Daging kambing lebih empuk daripada
daging sapi dan kerbau. Serat dagingnya lebih halus dan mempunyai rasa dan
aroma khas yang digemari beberapa bangsa di negara berkembang. Hasil pengolahan
daging kambing seperti sate, sop, gulai.
5) Daging Babi
Tekstur lemak daging babi elastis
sehingga mudah diregangkan. Daging babi memiliki serat yang terlihat samar dan
sangat renggang. Olahan daging babi berupa bakso, sosis, sate, babi rica-rica,
dan babi panggang.
c. Telur
Telur dapat dikonsumsi manusia dan
mengandung nilai gizi yang tinggi. Jenis telur yang biasa dikonsumsi manusia
adalah telur ayam kampung, telur ayam leghon, telut puyuh, telur itik, dan
telur angsa. Telur dapat diolah menjadi berbagai olahan dengan cara direbus,
digoreng, dikukus, menjadi berbagai hidangan lezat bergizi, seperti : telur
mata sapi, telur dadar, telur balado, semur telur, pindang telur, telur asin
dan lain-lain.
1) Telur Ayam Kampung
Telur ayam kampung memiliki kualitas
gizi yang lebih baik dibanding telur ayan broiler jenis petelur yang diternakan
dan hanya memakan satu jenis makanan saja.
2) Telur Ayam Broiler /
Leghon
Ayam broiler jenis petelur umumnya
diternakan dan bertelur tanpa pejantan, ia bertelur menggunakan obat-obatan.
Ukuran dan warna telur yang dihasilkan tergantung jenis ayamnya. Warna telur
yang umumnya dijumpai adalah berwarna coklat dengan berbagai variasi ukuran dan
berat telur.
3) Telur Itik
Telur itik mengandung nutrisi 2 kali
lipat lebih banyak daripada telur ayam broiler, memiliki cangkang lebih tebal
sehingga lebih tahan lama masa simpannya. Telur itik biasanya diberi makan
dengan cara diangon dan dieri pejantan, sehinggaa telurnya yang dihasilkan
lebih organik.
4) Telur Puyuh
Telur ini dihasilkan oleh sejenis
burung yang oleh masyarakat biasa disebut dengan burung puyuh. Selain harganya
murah telur puyuh mudah didapat di mana saja dibanyak tempat Indonesia. Telur
dengan ciri khusus bercak-bercak tak beraturan dan berwarna coklat tua ini
ternyata memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi 3 hingga 4 kali dibandingkan
dengan telur ayam.
d. Susu
Susu adalah cairan berwarna putih yang
disekresikan oleh kelenjar mammae pada binatang mamalia betina untuk bahan
makanan dan sumber gizi untuk anaknya. Hewan-hewan ternak mamalia lainnya
penghasil susu selain sapi yang biasa dikonsumsi oleh manusia contohnya
kambing, domba, kerbau, unta dan kuda. Susu binatang (biasanya sapi) banyak
diolah menjadi berbagai produk misalnya : yogurt, keju, mentega, susu kental
manis, susu bubuk, dan ice cream.
Produk susu dapat dibedakan menjadi
beberapa tipe berdasarkan kandungan lemak yang terdapat di dalamnya, yaitu :
susu murni (Whole milk), susu kurang lemak (reduced fat milk), susu rendah
lemak (low fat milk), dan susu bebas lemak (free fat milk) atau susu skim (skim
milk).
2. Manfaat Ikan, Udang,
Cumi-Cumi, Rumput Laut, Daging, Telur dan Susu.
Ikan, udang, cumi-cumi, daging, telur
dan susu adalah sumber penghasil protein hewani. Protein adalah zat yang
penting bagi tubuh dimana fungsi protein diantaranya adalah :
(1) Sebagai zat pembangun
(2) Cadangan makanan dan sumber energi
(3) Sintesis antibodi, hormon, dan enzim
(4) Pengatur keseimbangan kadar asam dan basa di dalam
sel
(5) Pembentukan dan perbaikan sel serta jaringan utama
pada anak-anak yang berada pada masa pertumbuhan.
Selain itu, kekurangan protein bisa
menyebabkan penyakit kwasiorkor, dan kekurangan protein secara terus menerus
dapat mengakibatkan maramus (gizi buruk) dan bisa berakibat pada kematian.
a. Manfaat Ikan
Kandungan gizi yang terdapat pada ikan
segar dan manfaatnya antara lain seperti berikut :
1)
Omega
3, untuk proses perkembangan otak pada janin dan penting untuk perkembangan
fungsi syaraf dan penglihatan bayi.
2)
Mengandung
serat protein yang pendek sehingga mudah dicerna.
3)
Kaya
akan asam amino seperti taurin untuk merangsang pertumbuhan sel otak balita.
4)
Vitamin
A dalam minyak hati ikan untuk mencegah kebutuhan pada anak.
5)
Vitamin
D dalam daging dan minyak hati ikan untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang.
6)
Vitamin
B6 untuk membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan
kerusakan syaraf.
7)
Vitamin
B12 untuk pembentukan sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan
melindungi jantung juga kerusakan syaraf.
8)
Zat
besi yang mudah diserap oleh tubuh.
9)
Yodium
untuk mencegah terjadinya penyakit gondok dan hambatan pertumbuhan anak.
10) 10)Selenium untuk membantu metabolisme
tubuh dan sebagian antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal beba.
11) 11)Seng yang membantu kerja enzim dan
hormon.
12) 12)Flour yang berperan dalam
menguatkan dan menyehatkan gigi anak.
b. Manfaat Udang
Udang adalah sumber lemak omega 3 yang
sangat besar, mengandung banyak vitamin, mineral, protein dan unsur-unsur
lainnya yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia, seperti :
1)
Kandungan
Vitamin B12 dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh yaitu 78%.
2)
Kandungan
selenium 102% sangat cukup memenuhi kebutuhan harian tubuh.
3)
Kandungan
protein 52% dapat memenuhi kebutuhan harian tubuh.
4)
Kandungan
fosfor 50%.
5)
Kandungan
Yodium, dapat memenuhi 31% kwbutuhan tubuh.
6)
Kandungan
vitamin B3, dapat memenuhi 19% kebutuhan harian tubuh.
7)
Kandungan
Zinc, dapat memenuhi 17^ kebutuhan harian tubuh.
8)
Kandungan
Kolin, dapat memenuhi 36% kebutuhan tubuh.
9)
Kandungan
Vitamin E, dapat memenuhi 17% kebutuhan tubuh.
10) Kandungan Vitamin B6, dapat memenuhi
16% kebutuhan tubuh.
11) Kandungan lemak omega 3, memenuhi 14%
kebutuhan lemak omega 3 kebutuhan harian tubuh.
12) Kandungan Copper, memenuhi 32%
kebutuhan harian tubuh.
13) Kandungan Asam Patotenis, dapat
memenuhi12% kebutuhan asam patotenis kebutuhan tubuh.
14) Kandungan Vitamin A, dapat memenuhi
11% kebutuhan tubuh.
c. Manfaat Cumi-Cumi
1) Kandungan tinta dalam cumi-cumi baik
untuk kesehatan tubuh terutama dapat mengoptimalkan sel darah putih sehingga
tubuh secara otomatis mampu mencegah kuman berbahaya yang dapat menimbulkan
berbagai penyakit dalam tubuh. Tinta cumi-cumi juga dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan tumor.
2) Kandungan tembaga dalam cumi-cumi baik
untuk metabolisme zat besi dan membantu proses pembentukan sel darah merah.
3) Kandungan Omega 3 yang merupakan salah
satu asam lemak tak jenuh dapat menurunkan kolesterol.
4) Kandungan mineral dalam cumi-cumi
dapat menyehatkan system pencernaan.
d. Manfaat Rumput Laut
1) Kalsium yang dihasilkan rumput laut
dengan kandungannya 5 kali lebih besar dibandingkan susu dapat mencegah
pengeroposan tulang atau asteoporosis.
2) Kandungan Vitamin C merupakan anti
oksidan yang mencegah gejala kanker serta dapat merawat kecantikan kulit.
3) Rumput laut mengandung serat alami
yang baik untuk mengontrol berat badan.
e. Manfaat Susu
1)
Kalsium
dalam susu merupakan zat yang penting untuk kesehatan tulang terutama bagi
pertumbuhan tulang anak-anak, bagi orang dewasa berguna untuk menjaga kekuatan
tulang dan mencegah terjadinya resiko.
2)
Kandungan
potassium dalam susu dapat menggerakan dinding pembuluh darah pada saat tekanan
darah tinggi sehingga mampu menjaganya agar tetap stabil serta mencegah
penyakit jantung.
3)
Kandungan
yodium, seng, dan leeticinnya dapat meningkatkan efisiensi kerja otak besar.
4)
Zat
besi, tembaga dan vitamin A dalam susu berfungsi mempertahankan kulit agar
tetap bersinar.
5)
Kandungan
tyrosine dalam susu dapat mendorong hormone kegembiraan dan membuat tidur lebih
nyenyak.
6)
Kandungan
magnisium dalam susu dapat membuat jantung dan system syaraf tahan terhadap
kelelahan.
7)
Kendungan
Vitamin B2 dalam susu sapi dapat meningkatkan ketajaman penglihatan.
8)
Dapat
menetralisir racun, seperti logam, timah, dan cadmium dari bahan makanan lain
yang diserap oleh tubuh.
f. Manfaat Daging
1)
Kaya
Vitamin B dan mineral sehingga sangat diperlukan untuk kesehatan sistem syaraf
dan pertumbuhan.
2)
Kandungan
9 asam amino esensial yang terdapat di dalamnya berperan untuk perkembangan dan
memperbaiki seluruh sel tubuh kita yang rusak atau aus.
3)
Zat
besi heame yang terkandung di dalamnya lebih mudah dicerna dibandingkan dengan
zat besi yang terdapat dalam protein nabati. Zat ini menghindarkan tubuh dari
penyakit anemia.
4)
Daging
kaya dengan vitamin B dan D. Anggota keluarga vitamin B yang banyak terdapat di
dalam daging adalah B2 (ribovlavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin), dan B12
(kobalamin).
5)
Terkandung
juga seng (Zn) dan selenium yang merupakan sumber nutrisi penting bagi sistem
imunitas tubuh. 6) Daging juga merupakan bahan makanan yan kaya akan omega 3.
g. Manfaat Telur
Berbagai jenis telur yang umum
dikonsumsi masyarakat kaya akan protein dan juga mengandung vitamin, kalsium,
fosfor, letisin, zat besi yang lebih mudah dicerna dan berasimilasi dalam
tubuh, kalori dan lemak.
1) Telur Ayam Kampung
a)
Putih
telur mengandung riboflafin atau vitamin B2 yang berlimpah.
b)
Kuning
telur mengandung 1,33% gram kolesterol per 100 gram
c)
Mengandung
Vitamin A dan B
d)
Mengandung
Kalsium
e)
Mengandung
fosfor
f)
Mengandung
letisin
g)
Mengandung
zat besi
2) Telur Ayam Broiler /
Leghorn
Kandungan nutrisi pada telur ayam
broiler sama dengan kandungan nutrisi pada ayam kampung hanya saja nutrisi pada
ayam broiler lebih sedikit dibading yan ada pada ayam kampung.
3) Telur Itik
a) Mengandung vitamin D enam kali lebih
banyak dibanding telur ayam broiler.
b) Mengandung vitaminE lebih banyak
skitar 75% dibanding telur ayam brolier.
c) Warna kuning pada telur bebek lebih
gelap dibanding telur ayam menunjukkan kepadatan nutrisi yang lebih
d) Menagandung vitamin A dua kali lebih
banyak dibanding telur ayam.
e) Mengandung vitamin A B kompleks, unsur
mineral selenium, mangan, seng, tembaga, kalium, natrium, fosfor, kalsium, dan
zat besi yang sedikit lebih banyak dari pada telur ayam.
4) Telur Puyuh
a)
Mengandung
protein 13% lebih tinggi dibanding telur ayam broiler yang hanya 11%.
b)
Mengandung
vitamin A dan B2 dua kali lipat dari telur ayam broiler.
c)
Mengandung
zat besi dan potassium sebanyak lima kali lipat dibanding telur ayam broiler.
d)
Telur
puyuh tidak mengandung LDL (kolesterol jahat), sangat kaya dengan HDL
(kolesteral baik).
e)
Kandungan
protein ovomucoid dapat mengatasi gejala alergi. Ovomucoid adalah protein yang
biasa dipakai untuk memproduksi obat antialergi.
3. Metode Pengolahan
Bahan pangan mentah atau belum diolah
sebenarnya kaya akan nutrisi. Bahan pangan bisa berubah kandungan nutrisinya
apabila dimasak atau diolah dengan cara yang salah seperti menggoreng ikan
sampai kering dapat membuat protein yang terkandung dalam ikan menjadi rusak. Meski
begitu, penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar makanan justru akan lebih
bernutrisi setelah dimasak karena adanya penambahan bahan pangan lainnya
seperti sayuran dan buah.
Metode memasak bahan pangan ikan dan
daging biasanya dengan metode merebus (boiling), mengukus (steaming),
menggoreng (fried), membakar (grilling), dan memanggang/dioven.
a. Merebus (Boiling)
Merebus adalah melunakkan atau
mematangkan bahan makanan dalam cairan (air, kaldu, santan atau susu) dengan temperatur
1000C. Bahan makanan harus terendam dalam cairan. Fungsi cairan untuk
mematangkan bahan makanan tersebut. Jika temperatur berkisar 85-960C dan cairan
yang digunakan untuk memasak ikut dihidangkan bersama makanan, teknik ini sebut
poaching.
b. Mengukus (Steaming)
Mengukus adalah memasak bahan makanan
dengan uap panas dari rebusan air yang ada di bawahnya dan bahan makanan/masakan
tidak menyentuh air yang menghasilkan uap tersebut. Biasanya mengukus
menggunakan alat seperti langseng/dandang, panci, dan kukusan atau klakat.
c. Menggoreng (Frying)
Menggoreng adalah metode memasak
dengan cara memasukkan bahan makanan ke dalam minyak panas. Menggoreng bisa
dilakukan dengan digoreng terendam dalam minyak, dan menggoreng dengan minyak
goreng sedikit (pan frying/shallow frying).
Tata cara menggoreng seperti berikut.
a) Wajan dalam keadaan bersih dan kering.
b) Panaskan wajan berisi minyak
secukupnya. Setelah panas, ma- sukkan bahan pangan.
c) Goreng hingga kematangan bahan pangan
yang diinginkan.
d) Selesai menggoreng, dinginkan minyak
lalu disaring, simpan dalam wadah tertutup.
d. Membakar (Grilling)
Membakar adalah metode memasak bahan
makanan dengan cara dibakar langsung di atas bara api, biasanya menggunakan
arang yang dipanaskan hingga menjadi bara api. Teknik ini biasanya dilakukan di
ruangan terbuka, dengan sumber panas yang datang dari bawah alat yang disebut
grill.
Tata cara membakar seperti berikut.
a)
Siapkan
alat untuk membakar. Isi alat pemanggang dengan bahan bakar arang kayu/batok kelapa.
b)
Bakar
arang hingga diperoleh bara api. Jika menggunakan kompor gas yang terdapat
grilling cukup dinyalakan langsung.
c)
Letakkan
bahan pangan di atas grill sambil dikipas-kipas agar bara api tetap terjaga.
Jika menggunakan kompor gas, dapat langsung dinyalakan tanpa harus
dikipas-kipas hingga tingkat kematangan bahan pangan sesuai yang diinginkan.
e. Memanggang (Baking)
Memanggang adalah metode memasak bahan
makanan dengan menggunakan udara yang dipanaskan sehingga bahan yang dimasak
mendapatkan panas yang stabil dari segala arah. Alat yang sering digunakan
untuk memanggang berupa: microwave dan oven.
4. Tahapan Pengolahan
Mengolah bahan pangan bergantung pada
tujuan, metode, kebutuhan dan kegunaan yang kita inginkan. Dalam mengolah bahan
pangan, kita perlu membiasakan dengan merencanakan/ merancang proses
pembuatannya agar hasil olahan pangan bermanfaat sehingga dapat
dipertanggungjawabkan baik secara ekonomi maupun kebutuhan.
Adapun tahapan-tahapan dalam
pengolahan makanan adalah sebagai berikut :
a) Perencanaan
§ (menganalisis kebutuhan pengolahan
pangan berdasarkan kondsi lingkungan kelas/ kelompok/keluarga saat ini) untuk
ide/gagasan perencanaan produk pengolahan pangan.
§ Ide/gagasan (membuat rencana/merancang
suatu pembuatan pengolahan pangan sesuai dengan hasil identifikasi kebutuhan.
b) Pembuatan
- Persiapan (merencanakan pembelian
bahan sesuai kebutuhan, alat dan pengolahan pangannya/pembuatannya mulai dari
pengupasan/pencucian bahan)
- Proses pembuatan, keselamatan kerja
dan hal khusus lainnya)
c) Pengemasan/Penyajian
- Wadah penyajian dan estetika
- Wadah kemasan, estetika dan kesehatan
d) Evaluasi
- Merasakan hasil/produk pengolahan pangan
- Mengevaluasi seluruh proses atau setiap tahapan
pembuatan pengolahan sebagai bahan perbaikan
Pengetahuan tentang bumbu dan
rempah-rempah pada saat mengolah bahan pangan sangat dibutuhkan. Bumbu
berfungsi untuk menambah cita rasa dan dapat menghasilkan cita rasa yang
berbeda dengan kombinasi dan komposisi tertentu pada olahan pangan.
Berikut ini beberapa jenis rempah yang
digunakan dalam mengolah
bahan pangan:
1.
Cabai
merah keriting, cabai merah besar, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai
hijau keriting, cabai hijau besar. Cabai memberikan rasa pedas dan efek war- na
merah pada masakan.
2.
Bawang
Merah (Allium cepa L) memberikan rasa gurih dan aroma sedap pada masakan serta
bersifat antimikroba. Selain umbinya, beberapa masakan juga menggunakan daun
dan tangkainya.
3.
Bawang
Putih (Allium sativum). Selain memberikan rasa gurih dan aroma sedap pada
masakan bawang putih juga baik bagi kesehatan karena mengandung zat yang
berfungsi menurunkan kolesterol dan juga memiliki kandungan antimikroba yang
kuat seperti bawang merah.
4.
Jahe
(Zingibe pedas dan agak sedikit pahit. Jahe banyak digunakan sebagai bumbu
dalam olahan ikan dan daging. Pada olahan ikan, jahe dapat mengurangi bau
anyir/amis ikan. Selain untuk bumbu, jahe juga nikmat dibuat minuman penghangat.
5.
Lengkuas
(Alpinia Galanga). Umbi berserat kasar agak keras, berwarna putih
kecokelat-cokelatan atau kekuning-kuningan. Terdapat dua jenis lengkuas, yaitu
lengkuas merah dan lengkuas putih. Jenis yang umum digunakan sebagai bumbu
adalah yang berwarna putih, sementara yang berwarna merah biasa digunakan
sebagai obat tradisional, tetapi dapat juga digunakan sebagai bumbu masakan.
Rasanya sedikit pedas, getir, dan memiliki aroma yang khas.
6.
Kencur
(Kaempferia Galanga). Umbi kencur berwarna putih kekuning-kuningan, rasanya
sedikit pedas dan getir, memberi rasa segar dan aroma khas pada masakan. Selain
sebagai bumbu masak, umbi kencur juga digunakan sebagai obat tradisional.
7.
Kunyit
(Percuma Longga). Umbi kunyit berwarna kuning hingga orange, rasanya pedas,
dipakai sebagai aromatik dan juga memberi warna kuning alami pada masakan.
Selain sebagai bumbu masakan, umbi kunyit juga digunakan sebagai obat tradisional.
8.
Jinten
(Carum Roxburghianum). Biji-bijian berbentuk agak pipih lembut, berwarna kuning
kecokelat-cokelatan, berbau harum segar. Rempah ini digunakan sebagai bumbu,
memberi aromatik segar pada masakan.
9.
Pala
(Myristica Fragrans). Biji pala adalah biji dari buah pala yang berdaging
kuning muda kehijau-hijauan. Buahnya dapat dibuat manisan atau sirup. Bijinya
dibuat bumbu penyedap. Rasanya sedikit pedas dan getir serta berbau wangi.
10. Kulit kayu manis (Cinnamomum). Adalah
kulit bagian dalam sejenis pohon, baunya manis dan harum. Pada masakan memberikan
aroma manis dan harum.
11. Kembang pekak/bunga lawang (Illicium
Verum). Buah berwarna cokelat ini memiliki bentuk seperti bintang. Rempah ini
memiliki aroma yang khas dan kuat, mirip dengan adas manis. Bunga lawang
dijadikan penyedap rasa pada masakan, memberi aroma harum segar pada masakan.
12. Lada atau merica. Buah ini berbentuk
bulat kecil seperti ketumbar, tetapi lebih keras. Berwarna putih
kekuning-kuningan, rasanya pedas seperti cabai. Buah ini digunakan sebagai
bumbu memberikan rasa hangat/pedas pada masakan serta aroma yang khas.
13. Ketumbar (Coriandrum Sativum). Buah
ketumbar berbentuk bulat kecil berwarna cokelat kekuning-kuningan dan agak
lunak. Memberi bau harum yang khas pada masakan dan rasa gurih.
14. Kapolaga (Amomum Compactum). Sejenis
buah agak bulat, berwarna putih atau kekuningan, bergaris-garis rapat, bermah kota
sisa perhiasan bunga, berbiji banyak kecil-kecil terlindung dalam salut biji
berwarna keputihan berwarna cokelat kehitaman. Buah ini memberi aroma harum dan
segar pada masakan.
C. Penyajian dan Pengemasan
Pengemasan makanan adalah cara untuk
menyuguhkan makanan kepada orang untuk diperjual belikan, yang telah ditata
berdasarkan komposisi warna, tekstur/bentuk, rasa, aroma, dan alat/kemasan
sajian makanan. Tujuan pengemasan makanan adalah, sebagai berikut.
a) Melindungi isi/makanan dari
benturan.
b) Menjadi daya tarik dan pembeda dari
berbagai jenis dan merek makanan.
c) Informasi mengenai makanan
tersebut.
a. Jenis Kemasan
Secara umum, kemasan digolongkan
menjadi tiga:
1) Kemasan Primer
Kemasan primer adalah kemasan yang berhubungan/kontak
langsung dengan produk makanan.
Contoh: Kantong plastik untuk produk dendeng sapi, sosis,
bakso. Cup kaleng untuk kornet, gelas plastik (cup) untuk air minum atau bubur
instans.
2) Kemasan Skunder
Kemasan sekunder adalah kemasan kedua yang berisi
sejumlah kemasan primer. Kemasan ini tidak kontak langsung dengan produk yang
dikemas.
Contoh: Kemasan karton untuk produk kornet, kemasan krat
untuk produk dalam botol.
3) Kemasan Tersier
Kemasan tersier adalah kemasan yang diperuntukkan sebagai
kemasan transport atau distribusi apabila makanan akan dikirim ke tempat lain.
Contoh: kontainer dan kotak karton gelombang.
b. Faktor-faktor dalam
Penyajian/Pengemasan
Faktor-faktor yang juga harus diperhatikan dalam
menyuguhkan makanan adalah seperti berikut.
1)
Sanitasi
dan Higienis
2)
Cita
Rasa
3)
Warna
dan Tekstur
4)
Alat
dan Kemasan
a) Alat penyajian tradisional
b) Alat penyajian modern
c) Kemasan tradisional
d) Kemasan modern
e) Penyajian dan Kemasan yang
Dimodifikasi
B. Pengolahan Ikan Dan
Daging Menjadi Olahan Pangan Setengah Jadi
Saat ini, dikembangkan aneka produk
olahan pangan setengah jadi baik secara tradisional maupun modern, tanpa
menghilangkan nilai gizi yang terkandung di dalam bahan pangan tersebut. Bahan
pangan setengah jadi memiliki nilai ekonomis lebih tinggi dibandingkan dengan
bahan segar/mentah maupun bahan pangan jadi karena dapat memiliki umur simpan
yang lebih panjang. Untuk mengolah ikan dan daging segar menjadi bahan pangan
setengah jadi, diperlukan teknologi pengolahan dan alat pengolahan yang tepat.
Keuntungan bahan pangan yang diolah
menjadi bahan pangan setengah jadi, yaitu sebagai berikut.
·
Menjadi
bahan baku yang fleksibel untuk industri pengolahan lanjutan.
·
Dapat
diperjual-belikan antardaerah dan sebagai komoditas ekspor.
·
Aman
dalam distribusi dari satu tempat ke tempat lainnya.
·
Dapat
dikemas lebih ringkas.
·
Menghemat
ruangan dalam penyimpanan.
·
Mengurangi
biaya dalam penyimpanan.
·
Tahan
lama dan lebih kuat di cuaca dingin atau panas.
1. Jenis Olahan Pangam
Setengah Jadi
Proses pengolahan ikan secara
sederhana dapat dilakukan dengan cara penggaraman, pengukusan, pengeringan,
pengasapan, fermentasi dan pembekuan, sedangkan pengolahan daging secara
sederhana dapat dilakukan dengan cara seperti perebusan, pengasapan, dan
pembekuan. Berikut ini diuraikan berbagai jenis olahan pangan setengah jadi
dari bahan pangan ikan dan daging.
a. Jenis Olahan Pangan
Setengah Jadi dari Bahan Ikan
Pengolahan ikan menjadi produk
setengah jad berupa hasil fillet ikan dan surimi. Filet ikan adalah ikan adalah
bentuk irisan daging ikan tanpa tulang tanpa sisik dan kadang tanpa kulit.
Sebagai bahan mentah (raw material) ikan yang digunakan berupa ikan segar,
sisik-sisiknya dibuang, lalu ikan dicuci sebersih-bersihnya dan
dimasukkankedalampendinginuntukdiawetkan.
Selain fillet ikan, ada pula produk
setengah jadi perikanan berupa surimi. Surimi adalah daging yang dihaluskan
hingga membentuk seperti pasta. Bahan ini biasanya dikemas plastik dalam
keadaan beku, untuk kemudian dilelehkan dan diolah menjadi makanan jadi. Surimi
dapat diolah lagi lebih banyak jenisnya seperti bakso ikan, nugget ikan, sosis
ikan.
Tepung adalah partikel padat yang
berbentuk butiran, baik butiran kasar dan halus (bubuk). Tepung ikan dan tepung
tulang merupakan tepung dari produk hewani. Tepung ikan adalah bahan makanan
yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tepung ikan mengandung energi
sebesar 316 kilokalori, protein 60,1 gram, karbohidrat 22,4 gram, lemak 6,5
gram, kalsium 3.196 miligram, fosfor 1.976 miligram, dan zat besi 16,6
miligram.
b. Jenis Olahan Pangan
Setengah Jadi dari Bahan Daging
1) Daging Ayam
Berbagai pengolahan daging ayam
menjadi hasil olahan pangan setengah jadi antara lain bakso ayam, nugget ayam,
sosis ayam, dan masih banyak lagi yang lainnya. Beberapa jenis makanan setengah
jadi dari bahan baku ayam yang digunakan dalam pembuatan makanan adalah sebagai
berikut :
a. Bakso ayam berbentuk bulatan kecil
seperti kelereng, ada juga bakso yang berbentuk pipih.
b. Fillet ayam berbentuk irisan daging
ayam tanpa tulang dan kulit.
c. Nugget ayam adalah olahan yang terbuat
dari daging ayam atau daging sapi yang diolah dengan cara dimasak dengan
beberapa jenis bumbu.
2) Daging Sapi
Alternatif produk pangan setengah jadi yang dapat
dikembangkan dari daging menjadi olahan pangan setengah jadi, yaitu dendeng,
kornet, bakso, daging burger sapi. Jenis-jenis olahan setengah jadi dari bahan
daging di antaranya adalah seperti berikut :
a. Denden produk ini berbentuk pipih,
tipis, dan kering.
b. Kornet daging sapi berbentuk seperti
adonan lunak berbumbu. Kornet daging sapi dapat dibuat makanan seperti:
perkedel kentang, bakso tahu kornet sapi, bola-bola tahu kornet sapi, omelette.
c. Olahan abon sapi berbentuk seperti
serat- serat halus berwarna cokelat terang hingga kehitaman.
2. Manfaat Olahan Pangan
Setengah Jadi
Manfaat Ikan dan daging produk
setengah jadi adalah memiliki waktu simpan yang lebih panjang. Produk setengah
jadi dari ikan dan daging dapat pula diolah dengan menambahkan bahan pangan
lainnya agar kandungan gizinya lengkap.
3. Metode Pengolahan
Metode pengolahan produk setengah jadi
dari ikan dan daging dapat dilakukan dengan beberapa proses yaitu pembekuan,
pengeringan, pengasapan, dan pengalengan.
a. Proses Pembekuan
1) Dasar Metode Pembekuan
Metode pembekuan makanan merupakan
cara yang paling efektif, mudah, cepat, praktis, dan relatif lebih aman. Pada
dasarnya, sistem kerja pembekuan adalah suhu dingin, suhu yang baik untuk
pembekuan cepat sekitar -35°C sampai -40°C.
2) Proses Perubahan dalam Pembekuan
Proses selama pembekuan sangat
memungkinkan terjadinya beberapa perubahan pada bahan yang dibekukan seperti
ketengikan. Hal ini disebabkan karena makanan mengalami kontak dengan udara.
3) Keunggulan
Adapun beberapa keunggulan pengawetan
makanan dengan metode pembekuan antara lain sebagai berikut :
a. Aman, karena mengawetkan makanan
dengan pembekuan hanya mengandalkan suhu beku sehingga tidak perlu ditambah
bahan pengawet yang menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.
b. Pembekuan, dapat menghemat biaya
karena biaya pengawetan relatif lebih murah dan memerlukan waktu yang relatif
singkat.
c. Proses pembekuan tidak menghilangkan
nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh
d. Bahan makanan yang dibekukan akan
lebih tahan lama.
e. Praktis dan efisien karena tidak
membersihkan bagian yang kotor dari sayuran, daging atau ikan.
b. Proses Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi
kandungan air pada ikan dan daging sampai batas yang aman untuk disimpan. Faktor
utama yang memengaruhi pengeringan ialah kecepatan pengeringan dari suatu bahan
pangan tersebut. Pengeringan secara modern dilakukan dengan mesin yang dapat
diatur suhunya sesuai dengan aturan pengolahan.
Guru Bidang Studi
Marjan Soni S.Pd, Ma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar